APLIKASI
TURBIDITI METER UNTUK PENGOLAHAN AIR DI PLTU
Secara
alami air mengandung berbagai jenis zat kimia dan material – material solid
lainnya. Material – material tersebut akan memengaruhi proses yang akan
digunakan di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) untuk mengolah air lebih
lanjut sehingga dapat terjaga kualitasnya. PLTU yang menggunakan air tanah
mempunyai treatment air yang berbeda dengan PLTU yang mengambil air dari laut. Untuk
mengetahui kadar kekeruhan (turbidity) yang terkandung di dalam air
dapat menggunakan alat ukur turbiditi meter. Kekeruhan pada air memengaruhi
tampilan kejernihan air. Pada sistem proses treatment air di PLTU dengan
adanya kekeruhan tersebut dapat mengakibatkan terbentuknya deposit (kerak) dan
sangat memengaruhi proses treatment-nya. Tutbiditi merupakan derajat
kejernihan di dalam air yang disebabkan oleh bahan – bahan yang melayang,
Pengukuran
kekeruhan di PLTU dapat diukur menggunakan alat turbiditi meter dengan sistem
pengontrolan automatis maupun manual. Alat ukur yang digunakan umumnya
mempunyai presisi yang tinggi yang berdasarkan ISO 7027 dengan rentang
pengukuran 0.0000 sampai 200.00 FNU. Untuk alat pengontrolan manual (handled)
sampel cukup diukur ditempat lokasi pengambilan yang kemudian diukur
kekeruhannya. Namun untuk memudahkan peninjauan kekeruhan air di PLTU
diperlukan pengontrolan secara automatis. Metode pengukuran automatis ini
sangat kompleks yang dilengkapi dengan sensor canggih dan sistem samping panel
yang modern. Kelengkapan alat ukut turbiditi meter automatis ini disebut dengan
monitoring turbidity measurement. Contoh salah satu alatnya adalah
Monitor AMI Turbiwell 7027 made in Swiss.
Sampel
yang akan diukut menggunakan alat ini harus dalam kondisi laju alirnya pada
rentang 20-60 L/jam pada suhu 40 oC. Selain itu, alat monitor AMI
Turbiwell 7027 dapat mengkalibrasi secara automatis, sehingga memudahkan
penggunaan alat dalam mengukur kakeruhan pada pengolahan air di PLTU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar